Rabu, 23 November 2011

Prosedur Perencanaan Perawatan *Teknik Perawatan

3.      PROSEDUR PERENCANAAN PERAWATAN


Perawatan terencana, mutlak diperlukan perencanaan yang baik dan benar. Tujuannya adalah agar sasaran dan target perawatan dapat dicapai dengan optimal. Main out put dari perencanaan perawatan adalah suatu jadwal perawatan yang lengkap, komunikatif dan komprehensif.

Adanya penjadualan pekerjaan (work scheduling) memungkinkan anggaran dapat dialokasikan sepanjang periode waktu tertentu. Lebih dari 80% aktifitas pemeliharaan dapat direncanakan dalam bentuk work planning dan work scheduling.

Dengan melakukan tahapan perencanaan yang sistematis, maka daftar pekerjaan, frekuensi untuk pelaksanaannya, kebutuhan material/sparepart dan personel dapat diatur sedemikian rupa, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan pola jadual tertentu baik secara harian, mingguan, bulanan maupun tahunan, sesuai perkiraan waktu yang ditentukan.


Adanya perencanaan yang baik diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:
§      Mengoptimumkan kinerja mesin sesuai standar.
§      Penggunaan tenaga kerja akan lebih efisien.
§      Memperkecil kemungkinan terjadinya kegagalan.
§      Mengurangi down time.
§      Mengoptimalkan stock suku cadang maupun bahan.
§      Mengurangi over time (jam lembur)
§      Meningkatkan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja).
§      Menghindari terjadinya gangguan lanjutan.
§      Terpeliharanya kebersihan.

Dan akhirnya, diharapkan akan : menurunkan biaya. Langkah pertama, menentukan terlebih dahulu apa yang dirawat. Hal ini amat tergantung persiapan segala fasilitas. Jadual perawatan harus disiapkan untuk setiap bagian pabrik atau peralatan/mesin yang akan dirawat. Mencakup pula keterangan-keterangan bagaimana perawatan itu dilakukan. Bagi yang melakukan preventive maintenance pertama kali, akan lebih baik memulainya dengan mesin-mesin utama dulu. Karena tidak mungkin mengubah tipe emergency/breakdown maintenance menjadi preventive maintenance dalam waktu singkat.

Kemudian menentukan spesifikasi/instruksi kerja (IK) sebagai alat komunikasi bagi pelaksana untuk mengarahkan dalam menjalankan kegiatan perawatan pada mesin tertentu. Kesimpulan dalam perencanaan ini dapat dilihat di bawah ini.

Faktor-faktor yang penting dalam pembuatan jadual maintenance yaitu:
1)      Peralatan-peralatan yang akan dirawat.
2)      Waktu/periode ulang yang sudah ditentukan untuk masing-masing peralatan dan dibuat selama satu tahun atau periode yang ditentukan.
3)      Pekerjaan yang jelas dan harus dilaksanakan untuk masing-masing peralatan (akan lebih lengkap bila disertai jumlah orang yang mengerjakan).
4)      Dilengkapi dengan siapa perencananya dan siapa yang mengesahkan.






Sebagai contoh pembuatan jadual maintenance dapat dilihat pada Tabel 3 Contoh Jadwal Maintenance PT. Reformasi.


Tabel 3 Contoh Jadwal Maintenance



Tidak ada komentar:

Posting Komentar