Rabu, 21 Desember 2011

Corrective Maintenence dan Breakdown Maintenence *Teknik Perawatan Tak Terencana


TEKNIK PERAWATAN TAK TERENCANA

Teknik perawatan tak terencana saat ini hampir tak pernah lagi diterapkan, terutama yang full unplanned. Tetapi hal ini harus tetap dicermati karena tidak mungkin suatu perawatan mesin semuanya selalu berjalan sesuai dengan rencana, meskipun itu tujuannya. Jadi untuk mengantisipasinya  dibuat suatu rencana untuk sesuatu yang tidak dapat direncanakan, misalnya overhead cost pada budget. Dengan demikian apabila saat itu muncul maka bagian perawatan memiliki waktu, biaya, tenaga, skill dan material yang memadai untuk mengatasinya.


3.1  CORRECTIVE  MAINTENANCE

Perawatan koreksi tidak hanya berarti memperbaiki, tetapi juga mempelajari sebab-sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara mengatasinya dengan cepat, tepat dan benar sehingga tercegah terulangnya kerusakan yang serupa.

Untuk mencegah terulangnya kerusakan yang serupa perlu dipikirkan dengan mantap tindakan yang tepat, misalnya:

1.      Memperbaiki Jadwal dan tindakan perawatan untuk mesin tersebut.
2.      Mengurangi/mengubah beban pada mesin tersebut.
3.      Mengganti jenis material dari komponen yang mengalami kerusakan.
4.      Mengubah konstruksi menjadi lebih baik sesuai perhitungan.
5.      Melatih operator mesin tersebut agar dapat mengoperasikan mesin dengan benar.
6.      Seluruh mesin diganti dengan mesin baru.
7.      Mengubah proses produksi, sehingga semua system produksi berubah.

Oleh karenanya laporan terperinci tentang kerusakan peralatan adalah sangat penting untuk dianalisa sehingga dapat diambil kesimpulan dan tindakan yang tepat untuk mengatasi atau mencari alternative penyelesaian.



3.2  BREAKDOWN MAINTENANCE

Jenis perawatan ini hanya dilakukan apabila mesin sama sekali mati karena ada kerusakan atau ada kelainan dan tidak mungkin dapat dioperasikan. Untuk dapat memperbaikinya maka prinsip kerja dari peralatan yang bersangkutan harus dapat dikuasai. Dengan dikuasainya prinsip kerja peralatan tersebut maka diagnosa terhadap kerusakan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Pengalaman yang lalu dan catatan tentang mesin tersebut harus digunakan sebagai perhitungan untuk mempercepat penemuan. Mintalah keterangan yang jelas dari operator mesin tersebut, kapan, bagaimana, dan apa tanda-tanda terjadinya kerusakan/kesulitan itu untuk mendekatkan analisa diagnosa yang harus diambil.


Sifat Breakdown dapat dibedakan menjadi:

1.      Sporadik, yaitu breakdown yang terjadinya mendadak, dramatis atau kerusakan-kerusakan alat yang tidak terduga. Breakdown jenis ini biasa terjadi dan mudah ditanggulangi.
2.      Kronis, yaitu minor breakdown tetapi frekuensi terjadinya tinggi. Breakdown jenis ini sering diabaikan atau dilupakan setelah beberapa kali usaha penanggulangan yang gagal.

Breakdown akan menyebabkan beberapa kerugian baik yang langsung maupun yang tidak langsung.

Kerugian langsung mencakup :

1.      biaya perbaikan (repair cost),
2.      biaya pencegahan (cost of preventive measure),
3.      kerugian cacat produk (damage to product),
4.      biaya kompensasi terhadap kecelakaan yang terjadi (compensation cost for accident resulting in injury or deth),
5.      dan lain sebagainya.

Kerugian tidak langsung mencakup :

1.      penurunan produksi (production decrease),
2.      merosotnya moral karyawan (morale decline),
3.      menurunkan atau merusak citra perusahaan (damage to image).

Kerugian karena breakdown merupakan kerugian pertama dari rangkaian enam kerugian besar (six big losses) yaitu meliputi :

1.      Kerugian karena breakdown.
2.      Kerugian karena setup dan  adjustment. Kerugian ini ditimbulkan oleh downtime dan cacat produk yang terjadi pada saat peralatan harus diadjust untuk memenuhi produk/parameter lain.
3.      Kerugian karena Idling dan minor stoppage. Minor stoppage terjadi saat produksi dihentikan karena malfungsi sementara atau saat mesin idle.
4.      Kerugian karena mesin bekerja dengan kecepatan rendah (speed losses). Kerugian jenis ini ditimbulkan oleh perbedaan antara kecepatan desain dengan kecepatan operasi sesungguhnya.
5.      Kerugian karena cacat produk (quality defect) dan kerja ulang (rework). Merupakan kerugian dalam mutu yang ditimbulkan oleh malfungsi peralatan produksi (sporadic dan kronis).
6.      Startup losses adalah yield losses yang terjadi selama tahap awal produksi dari saat mesin startup sampai stabil. Ditentukan oleh:

a.       pencapaian kondisi stabil alat
b.      pemeliharaan alat, jig dan dies
c.       keahlian operator dan lain-lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar