PREDICTIVE MAINTENANCE
Seperti yang telah diketahui bersama, salah satu
kegiatan perawatan mesin adalah mengganti komponen yang telah rusak atau aus,
akan tetapi kadang-kadang rusaknya diikuti oleh rusaknya komponen yang lain
atau paling tidak menurun kondisinya.
Untuk mengatasi masalah ini maka diterapkan teknik
perawatan ramalan (Predictive) yaitu
bentuk baru dari teknik perawatan terencana yang mana penggantian komponen/suku
cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan. Untuk
industri-industri yang besar dan berproduksi secara berantai seperti industri
kimia, pengecoran logam, industri makanan, obat-obatan dan lainya, akan sangat
menguntungkan menerapkan system perawatan ini karena terhentinya aliran
produksi beberapa menit saja akan dapat menimbulkan kerugian besar.
Contoh dari tindakan perawatan ramalan ini adalah:
mengganti semua bantalan (roller bearing)
yang berada pada satu poros walaupun diketahui hanya satu buah saja yang
mengalami kerusakan.
1. FAKTOR-FAKTOR
PENTING
Sesuai dengan penjelasan tentang definisi PERAWATAN (MAINTENANCE), terutama dalam hal STANDAR
yang sudah ditetapkan, maka perlu diperhatikan faktor-faktor penting yang
terkait dengan standar ini, yaitu:
1) spesifikasi
2) standar operasi (pemakaian/produksi dan maintenance)
3) rangkaian dan cara kerjanya
4) lingkungan
Keempat faktor-faktor ini sangat berpengaruh pada
aktifitas-aktifitas perawatan. Jadi dalam aktifitas-aktifitas perawatan, proses
pengerjaan dan pengujian hasil perawatan mengacu pada faktor-faktor tersebut.
Contoh masalah: Perawatan alat ukur (caliper, micrometer, heightgage,
dial-indicator, dll.) di ruang inspeksi/metrology. Adapun faktor penting
yang perlu diperhatikan adalah:
1) spesifikasi: ketelitian alat ukur (misal: 0,02mm),
kapasitas pengukuran (misal: 0 ~ 25mm).
2) standar operasi: temperature ruang (20°C), instruksi kerja (IK) dalam mengukur/kalibrasi alat.
3) rangkaian dan cara kerja: prinsip kerja alat (misal:
micrometer memiliki pitch yang presisi).
4) lingkungan (environment):
temperature ruangan 20°C, bebas getaran dan kegaduhan, udara kering.
Dari contoh diatas, selanjutnya dapat dibuat check sheet seperti pada Tabel 1
sehingga sebagai tindak lanjut dari hasil pengisian check sheet tersebut dapat ditentukan rencana kegiatan perawatan
salah satunya predictive maintenance.
Misal: kalibrasi semua alat ukur walaupun ditemukan satu alat ukur yang
menyimpang.
2. STANDARD MAINTENANCE
Pada waktu melaksanakan perawatan terdapat
standar-standar yang dipakai, lazimnya diperoleh dari buku manual mesin,
sehingga pekerjaan perawatan ini diselesaikan dengan benar.
Contoh STANDARD
MAINTENANCE dapat dilihat pada Tabel 2 Standar Perawatan Mesin. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:
1) No. yaitu nomor urut
2) Nama Peralatan adalah bagian dari mesin yang dirawat.
Contoh: bagian yang diberi pelumasan, bearing, poros, dll.
3) Type & Jumlah
Type & Jumlah ini adalah type dan jumlah dari
peralatan tersebut di atas.
4) Cara merawat
Dalam hal ini dijelaskan pekerjaan perawatan yang
dilaksanakan pada peralatan tersebut di atas. Contoh pekerjaan perawatan adalah
melumasi, mengganti part, dll. Pekerjaan ini tentu dimulai dari awal seperti
membuka bagian mesin, melepas komponen-komponen terkait, mengganti part yang
rusak dengan yang baru, memasang kembali komponen-komponen tadi dan menutup
bagian mesin. Setelah selesai pekerjaan tersebut, maka mesin tersebut harus
ditest/diuji. Untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut maka diperlukan
GAMBAR KONSTRUKSI (konstruksi mesin, rangkaian listrik/hydrolik/pneuwmatik yang
diperoleh dari buku manual mesin.
5) Alat yang dipakai (tool)
Untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut di
atas, maka dibutuhkan tool yang
cocok, sehingga pekerjaan perawatan diselesaikan dengan benar.
6) Periode
Periode atau waktu ulang adalah lamanya pekerjaan
perawatan diulangi lagi.
Contoh: periode 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dll.
Tabel 2
STANDAR PERAWATAN MESIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar