TEKNIK PERAWATAN TAK TERENCANA
Teknik perawatan tak terencana saat ini hampir tak
pernah lagi diterapkan, terutama yang full
unplanned. Tetapi hal ini harus tetap dicermati karena tidak mungkin suatu
perawatan mesin semuanya selalu berjalan sesuai dengan rencana, meskipun itu
tujuannya. Jadi untuk mengantisipasinya
dibuat suatu rencana untuk sesuatu yang tidak dapat direncanakan,
misalnya overhead cost pada budget.
Dengan demikian apabila saat itu muncul maka bagian perawatan memiliki waktu,
biaya, tenaga, skill dan material yang memadai untuk mengatasinya.
3.1 CORRECTIVE MAINTENANCE
Perawatan koreksi tidak hanya berarti memperbaiki,
tetapi juga mempelajari sebab-sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara
mengatasinya dengan cepat, tepat dan benar sehingga tercegah terulangnya
kerusakan yang serupa.
Untuk mencegah terulangnya kerusakan yang serupa perlu
dipikirkan dengan mantap tindakan yang tepat, misalnya:
1. Memperbaiki Jadwal dan tindakan perawatan untuk mesin
tersebut.
2. Mengurangi/mengubah beban pada mesin tersebut.
3. Mengganti jenis material dari komponen yang mengalami
kerusakan.
4. Mengubah konstruksi menjadi lebih baik sesuai
perhitungan.
5. Melatih operator mesin tersebut agar dapat
mengoperasikan mesin dengan benar.
6. Seluruh mesin diganti dengan mesin baru.
7. Mengubah proses produksi, sehingga semua system
produksi berubah.
Oleh karenanya laporan terperinci tentang kerusakan
peralatan adalah sangat penting untuk dianalisa sehingga dapat diambil
kesimpulan dan tindakan yang tepat untuk mengatasi atau mencari alternative
penyelesaian.
3.2 BREAKDOWN MAINTENANCE
Jenis perawatan ini hanya dilakukan apabila mesin sama
sekali mati karena ada kerusakan atau ada kelainan dan tidak mungkin dapat
dioperasikan. Untuk dapat memperbaikinya maka prinsip kerja dari peralatan yang
bersangkutan harus dapat dikuasai. Dengan dikuasainya prinsip kerja peralatan
tersebut maka diagnosa terhadap kerusakan dapat dilakukan dengan cepat dan
tepat.
Pengalaman yang lalu dan catatan tentang mesin
tersebut harus digunakan sebagai perhitungan untuk mempercepat penemuan.
Mintalah keterangan yang jelas dari operator mesin tersebut, kapan, bagaimana,
dan apa tanda-tanda terjadinya kerusakan/kesulitan itu untuk mendekatkan
analisa diagnosa yang harus diambil.
Sifat Breakdown
dapat dibedakan menjadi:
1. Sporadik, yaitu breakdown
yang terjadinya mendadak, dramatis atau kerusakan-kerusakan alat yang tidak
terduga. Breakdown jenis ini biasa
terjadi dan mudah ditanggulangi.
2. Kronis, yaitu minor
breakdown tetapi frekuensi terjadinya tinggi. Breakdown jenis ini sering diabaikan atau dilupakan setelah
beberapa kali usaha penanggulangan yang gagal.
Breakdown akan menyebabkan beberapa kerugian baik yang langsung
maupun yang tidak langsung.
Kerugian langsung mencakup :
1. biaya perbaikan (repair
cost),
2. biaya pencegahan (cost
of preventive measure),
3. kerugian cacat produk (damage to product),
4. biaya kompensasi terhadap kecelakaan yang terjadi (compensation cost for accident resulting in
injury or deth),
5. dan lain sebagainya.
Kerugian tidak langsung mencakup :
1. penurunan produksi (production decrease),
2. merosotnya moral karyawan (morale decline),
3. menurunkan atau merusak citra perusahaan (damage to image).
Kerugian karena breakdown merupakan kerugian pertama
dari rangkaian enam kerugian besar (six big losses) yaitu meliputi :
1. Kerugian karena breakdown.
2. Kerugian karena setup
dan adjustment.
Kerugian ini ditimbulkan oleh downtime
dan cacat produk yang terjadi pada saat peralatan harus diadjust untuk memenuhi
produk/parameter lain.
3. Kerugian karena Idling
dan minor stoppage. Minor stoppage terjadi saat produksi
dihentikan karena malfungsi sementara atau saat mesin idle.
4. Kerugian karena mesin bekerja dengan kecepatan rendah
(speed losses). Kerugian jenis ini
ditimbulkan oleh perbedaan antara kecepatan desain dengan kecepatan operasi
sesungguhnya.
5. Kerugian karena cacat produk (quality defect) dan kerja ulang (rework). Merupakan kerugian dalam mutu yang ditimbulkan oleh
malfungsi peralatan produksi (sporadic dan kronis).
6. Startup
losses adalah yield losses yang terjadi selama tahap awal produksi dari saat
mesin startup sampai stabil.
Ditentukan oleh:
a. pencapaian kondisi stabil alat
b. pemeliharaan alat, jig dan dies
c. keahlian operator dan lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar